Saya pernah ngobrol dengan salah satu wanita yang mempunyai masalah dengan suaminya. Dia sudah resmi bercerai dengan suaminya. Dan dia merasa kesal, kenapa suaminya tersebut tetap bertahan dirumah itu dan tidak mau keluar. Padahal dari isi pembicaraannya saya menangkap bahwa dirinya mempunyai andil yang salah sedangkan suaminya kebetulan baru jatuh dari bisnisnya.
Dan ada beberapa pembicaraan yang saya tidak tulis, yang intinya dia merasa bahwa suaminya BERSALAH. dan setiap kalimat dia selalu keluar kata2 : JELEKnya suami saya, begini….. dan begitu…. , sampai akhirnya saya cukup melihat pattern yang sama berulang2 terus.
Akhirnya saya menanyakan kepadanya. Apa KEBAIKAN suami kamu? dan dia terdiam sesaat dan terlihat dari mukanya bahwa dia berusaha untuk mencari apa KEBAIKAN suaminya.
Lalu meluncurlah kalimat2 darinya : KEBAIKAN suami saya adalah ….. " saya terus menggali hingga keluar sekitar 5 hal kebaikan suaminya.
Kemudian saya tanyakan kepadanya kriteria valuenya seorang suami yang ideal menurut kacamatanya dan keluarlah beberapa kalimat yang 4 hal tersebut adalah kriteria idamannya.
Setelah saya bolak balik mengkonsentrasikan ke kalimat KEBAIKAN bukan JELEKnya akhirnya dia termenung dan menyadari lalu dia bertanya kepada saya…… apakah saya harus balik kepada suami saya?
saya hanya berkata kepadanya bahwa pilihannya di dia sendiri bukan?
Saya teringat presupposisi NLP yang mengatakan Every behaviour has a positive intention yang artinya semua tindakan yang kita ambil pastilah positif. Jadi di NLP memisahkan antara Niat dengan perilaku. Perilaku bisa saja buruk tetapi NIAT selalu POSITIF.
Dan saya pernah membaca sebuah buku dari Ajhn brahmn yang bercerita tentang dia membuat sebuah tembok sendiri padahal dia adalah ahli fisika yang tidak pernah membangun atau mengerjakan pekerjaan kontraktor. dan setelah temboknya tersebut jadi, dia merasakan sangat malu. karena dia melihat ada 2 batu bata yang cacat disana. Saking malunya dia, bila ada orang yang melihat kesana, pasti sama dia digiring agar menghindar dari tembok yang dia buat.
Suatu ketika, ada satu pelancong yang ternyata berjalan sendiri kesana dan dia melihat tembok tersebut. begitu ajhn brahmn tau, buru-buru dia mengalihkan agar orang tersebut berlalu dari situ. dan herannya orang tersebut mengatakan bahwa dia belum pernah melihat tembok sebegitu indahnya. Lah, dia bengong dan buru-buru mengatakan apakah bapak tidak melihat 2 batu bata tersebut yang jelek. dia bilang, tidak. karena saya melihat 998 batu bata yang tersusun dengan sangat indah sehingga dia tidak melihat jeleknya.
Dan akhirnya ajhn brahmn tersadar. selama ini dia terlalu fokus terhadap hal-hal yang buruk sehingga menghapus seluruh kebaikan atau keindahan tembok tersebut. Dan ini terjadi pada pasangan yang menikah juga bukan? yang hanya fokus kepada hal-hal yang buruk. kenapa tidak fokus kepada hal-hal yang indah?
Na, kembali lagi. bila kita sudah mempunyai persepsi yang sama, harusnya hubungan suami istri akan menjadi jauh lebih mudah. Dan berkonsentrasilah dengan KEBAIKANnya bukan pada KEBURUKANnya. Tidak perlu selalu menyudutkan. Love is easy. LOVING is more EASY if you having a password. Concentrate in GOOD THINGS not in the opposite.
LOVE will find The WAY.
http://www.antoniusarif.com/artikel/lihat-sisi-baiknya-jangan-lihat-kebalikannya.php
--
Source: http://www.teguhbayu.com/2011/05/lihat-sisi-positif-seseorang-jangan.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 comments:
Posting Komentar
Leave Your Comment Here.... :-D